Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 4, 2025

Bab 12-14 Takdir di Ujung Doa

Gambar
  Bab 12 "Kepekaan Hati Seorang Istri" Rumah tangga Arkha dan istrinya, Hana, berjalan dalam kedamaian yang berlandaskan iman. Hana bukan sekadar istri di atas kertas; dia adalah sahabat dalam doa, teman dalam perjuangan, dan penyejuk dalam badai kehidupan. Namun perempuan yang kuat agamanya, juga diberikan Allah sebuah karunia: hati yang tajam dalam merasakan. Tanpa perlu banyak kata, Hana membaca gelisah di mata suaminya. Ada sesuatu yang bergetar pelan setiap kali nama Naya disebut, ada tatapan kosong yang kadang menahan kenangan — kenangan yang tidak pernah sempat mati. Suatu malam, ketika bintang bertaburan malu-malu di langit, Hana memecah keheningan. Dengan suara lembut namun tegas, ia duduk di samping Arkha, memandang wajah suaminya yang teduh namun lelah menahan rasa. "Abang..." sapanya lirih. "Aku tahu... hati abang menyimpan sesuatu yang belum sepenuhnya bisa dipadamkan." Arkha terdiam. Nafasnya terasa berat. Dibalik tena...

Bab 13-14 Kampung Mayit

Gambar
  Bab 13: Langkah Terakhir untuk Menemukan Roy Langit kampung Mayit mendung pekat, seakan mencerminkan keresahan yang semakin mendalam di hati semua orang yang terlibat dalam pencarian Roy. Setelah berhari-hari hilang tanpa jejak, harapan semakin tipis. Namun, mereka tidak menyerah. Upaya pencarian terus dilakukan, dan mereka tahu waktu semakin berharga. Pak Faisal, sebagai tokoh agama yang dihormati, memutuskan untuk memanfaatkan kemampuan Jaza yang sudah beberapa kali kerasukan. Kali ini, Jaza tidak hanya sekadar menjadi korban, tetapi menjadi kunci untuk menghubungkan dunia nyata dengan dunia lain. "Kita harus memanfaatkan segala yang ada," kata Pak Faisal dengan tegas, meski hati dan pikirannya dipenuhi kekhawatiran. "Jaza bisa menjadi perantara untuk mencari Roy. Kita tidak punya pilihan lain." Jaza yang dalam kondisi kesurupan mulai bicara dengan suara yang berat dan asing. "Roy... terjebak... jauh di tempat yang tidak bisa dijangkau manusia..." ...

Bab 12 Kampung Mayit

Gambar
  Bab 12: Sejarah Tersembunyi Kampung Mayit Suasana pagi itu semakin mencekam. Setelah kematian tragis anggota SAR, warga desa dan aparat kepolisian setempat bergerak cepat untuk mengevakuasi jenazah korban. Sementara itu, Pak Faisal dan Pak Kromo masih berusaha keras untuk menjelaskan kejadian yang semakin tak masuk akal ini kepada pihak berwenang. Di rumah Pak Faisal, Haidar, Husna, Devi, dan Budi duduk dengan cemas. Jaza masih dalam kondisi aneh, tubuhnya kaku, mata kosong, dan mulutnya seakan berbicara bahasa yang tak mereka pahami. Meski demikian, ada satu hal yang bisa mereka pahami dari perkataan Jaza yang kerasukan — ada sesuatu yang sangat penting untuk mereka ketahui tentang kampung ini. Pak Faisal akhirnya memutuskan untuk menceritakan sebuah kisah lama, sejarah yang selama ini tersimpan rapat-rapat oleh para tetua desa. "Kampung ini dulunya tidak seperti yang kalian lihat sekarang. Dulu, sebelum ada perkampungan, ini adalah tempat yang sangat terlarang... "_ ka...